Takaran Sukses Orang Asia
Kira-kira tahun 2014 lalu, AYAH EDY Parenting pernah memposting sebuah artikel yang temanya sebenarnya menyangkut masalah kreatifitas, tetapi dalam artikel tersebut ada salah satu point yang menarik, yaitu adalah kriteria sukses orang Asia.
Berikut adalah kutipan dari artikelnya yang ingin saya soroti:
“Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.”
Sebenernya selain yang disebutkan diatas, orang kita juga menjunjung tinggi apa yang namanya “jabatan”. Sebagai bangsa yang selamat dari “perbudakan”, kenapa kita masih membiarkan praktek itu terjadi? Lihat disekitar kita bagaimana orang yang memposisikan atau beruntung memiliki “jabatan” yang lebih tinggi memperlakukan orang yang “jabatannya” lebih rendah.
Contoh lainnya (maaf), bagaimana mudahnya keluarga baru di sekitar kita memutuskan untuk memiliki “Asisten Rumah Tangga”, walaupun sebenarnya tidak ada yang salah dengan memiliki “Asisten Rumah Tangga” selama yang bersangkutan diperakukan secara adil dan sederajat, itu cara yang diajarkan oleh agama. Tetapi dalam kenyataannya banyak kasusnya tidak seperti itu.
Topik ini sebenernya luas, tapi saya akan coba ringkas mengingat anak zaman sekarang agak sulit membaca tulisan lebih dari 160 karakter (atau maksimal 2 paragraf). :-)
Garis Besarnya Begini:
-
Kalo merasa sukses punya uang banyak, mohon diingat, kesuksesan memiliki uang itu bukan dinilai dari jumlahnya (quantity) tetapi dari seberapa besar manfaatnya (bagi orang lain).
-
Kalo merasa sukses punya perusahaan sendiri (atau yang lagi keren sekarang startup), mohon diingat, kesuksesan perusahaan itu bukan hanya dinilai dari seberapa sukses produknya, atau seberapa besar capitalnya, tetapi juga manfaatnya (bagi karyawannya) dan orang lain yang menggunakan produknya.
-
Kalau yang merasa sukses punya jabatan tinggi, mohon diingat, jabatan itu hanya sementara dan hanya berlaku di lingkungan kerja anda sekarang. Di lingkungan lain jabatan anda tidak sama. Terlebih lagi di mata Tuhan :-)
-
Kalo merasa sukses punya rumah atau mobil banyak, mohon diingat, itu semua benda mati, yang cuma anda bisa gunakan satu dalam sekali waktu. Setiap harta yang kita miliki akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat. Kalo anda percaya agama …
Lantas, apa takaran sukses bagi saya? Kriteria nya lebih simple, kalau orang-orang disekitar saya bahagia dan bisa merasakan manfaat dari kehadiran saya dalam hidup mereka. :-)